Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2025

Mengharap Ridhonya

وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍۚ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۚ  Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam. (QS. Assyura : 109)   PENJELASAN TAFSIR Dalam ayat ini dijelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas menyampaikan agama Allah , Nabi Nuh tidak akan meminta upah kepada siapa pu n, dan tidak mengharapkan harta kekayaan, kekuasaan, dan kemegahan sedikit pun. Ia hanya mencari keridaan dan pahala dari Allah. sumber : tafsir tahlili REFLEKSI Sekarang ini telah banyak berita mengenai menjual agama, ayat-ayat Allah digunakan untuk kepentingan pribadi atau penguasa. Apakah yang kita lakukan untuk menyampaikan agama Allah ini murni karena meminta ridho Allah atau ingin dilihat dan dipuji oleh manusia? Apakah saya rela kehilangan banyak hal demi menyampaikan agama Allah?? APPLY TO LIFE Luruskan niat karena Allah ketika menyampaikan ayat-ayat  Allah dengan mengharapkan ridho Allah, membu...

Menjalani Misi Hidup

  وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَكُمْ خَلٰۤىِٕفَ الْاَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْۗ اِنَّ رَبَّكَ سَرِيْعُ الْعِقَابِۖ وَاِنَّهٗ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌࣖ  Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu beberapa derajat atas sebagian (yang lain) untuk menguji kamu atas apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat hukuman-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Anám : 165) PENJELASAN AYAT/TAFSIR  Sesungguhnya Tuhanmu yang menciptakan segala sesuatu, Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi ini dan Dia meninggikan derajat sebagian kamu dari yang lainnya, baik kedudukan dan harta maupun kepintaran dan lain-lainnya, karena Dia hendak mengujimu dengan apa yang telah diberikan-Nya kepadamu. Ayat ini menegaskan, bahwa Allah-lah yang menjadikan manusia penguasa-penguasa di bumi u ntuk mengatur kehidupan rakyatnya dan Dia pulalah...

Meluruskan Niat

  قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al Anám : 162) PENJELASAN TAFSIR Dalam ayat ini Nabi Muhammad, diperintahkan agar mengatakan bahwa sesungguhnya salatnya, ibadahnya, serta semua pekerjaan yang dilakukannya, hidup dan matinya adalah semata-mata untuk Allah Tuhan semesta alam yang tiada sekutu bagi-Nya. Itulah yang diperintahkan kepadanya. Rasul adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah dalam mengikuti dan mematuhi semua perintah dan larangan-Nya. Dua ayat ini mengandung ajaran Allah kepada Muhammad, yang harus disampaikan kepada umatnya, bagaimana seharusnya hidup dan kehidupan seorang muslim di dalam dunia ini. Semua pekerjaan salat dan ibadah lainnya harus dilaksanakan dengan tekun sepenuh hati karena Allah, ikhlas tanpa pamrih. Seorang muslim harus yakin kepada kodrat dan irada...

Menunjukan Ketundukan

  اِذْ قَالَ لَهٗ رَبُّهٗٓ اَسْلِمْۙ قَالَ اَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ (Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Berserahdirilah!” Dia menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.”    PENJELASAN TAFSIR/AYAT Kepada Ibrahim diperintahkan agar berserah diri, mengakui keesaan Allah dan memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya saja. Yang dimaksud dengan "berserah diri" di sini ialah tunduk dan patuh kepada agama Allah, agama yang sesuai dengan akal pikiran yang disertai dengan dalil-dalil atau bukti-bukti yang nyata. Agama tersebut akan dilanjutkan penyampaiannya oleh rasul-rasul yang datang kemudian, termasuk Nabi Muhammad saw. Karena itu Ibrahim a.s. langsung menjawab perintah Allah tanpa menanyakan sesuatu pun. “Aku tunduk dan patuh kepada Tuhan seluruh alam”. Maksudnya ialah, “Aku murnikan ketaatan dan ketundukan hanya kepada Allah saja. Aku hadapkan wajahku kepada-Nya. Ibadahku, hidupku dan matiku untuk Tuhan seluruh alam.” اِنِّيْ وَجَّهْتُ...

Mengingat KesaksianNya

  وَاذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَمِيْثَاقَهُ الَّذِيْ وَاثَقَكُمْ بِهٖٓۙ اِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَاَطَعْنَاۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ  Ingatlah nikmat Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah Dia ikatkan kepadamu ketika kamu mengatakan, “Kami mendengar dan kami menaati.” Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (QS. Al Maidah : 7) PENJELASAN AYAT/TAFSIR Allah memerintahkan hamba-hambaNya agar mengingat nikmat-nikmatNya, baik nikmat agama maupun dunia dengan hati dan lisan mereka, karena dengan terus menerus mengingatnya, itu akan medorong kepada sikap bersyukur, mencintai, dan mengakui dengan hati akan kebaikan-kebaikan Allah. “Dan perjanjiannya,” maksudnya ingatlah perjanjian Allah, “yang telah diikatNya dengan kamu,” yakni, adalah perjanjian yang telah dia ambil darimu. Ia tidak berarti mereka mengucapkan perjanjian dan sumpah itu, akan tetapi maksudnya adalah bahwa mereka mengim...

Menjaga Kemuliaan Karunia-Nya

اَلَمْ تَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَاَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهٗ ظَاهِرَةً وَّبَاطِنَةًۗ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّلَا هُدًى وَّلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ    Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu. Dia (juga) menyempurnakan nikmat-nikmat-Nya yang lahir dan batin untukmu. Akan tetapi, di antara manusia ada yang membantah (keesaan) Allah tanpa (berdasarkan) ilmu, petunjuk, dan kitab suci yang menerangi. (QS. Luqman : 20) RINGKASAN TAFSIR Ayat ini mengingatkan manusia dengan menanyakan apakah mereka tidak memperhatikan tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah di alam yang luas ini ? Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah-lah yang menundukkan untuk mereka semua yang ada di alam ini, sehingga mereka dapat mengambil manfaat daripadanya. Dialah yang menjadikan matahari bersinar, sehingga siang menjadi terang ...

Menyadari AnugerahNya

  اَلرَّحْمٰنُۙ عَلَّمَ الْقُرْاٰنَۗ خَلَقَ الْاِنْسَانَۙ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (Allah) Yang Maha Pengasih telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia. Dia mengajarinya pandai menjelaskan.   RINGKASAN TAFSIR Allah awali dengan (salah satu) NamaNya, yaitu ar-Rahman (Yang Maha Pengasih), yang menunjukkan betapa luas rahmat dan pemberianNya, serta betapa melimpah kebaikan dan karuniaNya. “ Dia menciptakan manusia ” dalam bentuk yang sebaik-baiknya, dengan anggota badan yang terbaik dan bentuk tubuh yang sempurna.     “ M engajarnya pandai berbicara ,” untuk dapat menjelaskan apa yang ada di dalam hatinya. Hal ini mencakup pengajaran berbicara dan menulis. kemampuan berbicara (menjelaskan) yang dengannya Allah mengistimewakan manusia daripada makhluk lainnya, adalah di antara nikmat yang paling agung dan paling besar. sumber :Tafsir As Sa'di REFLEKSI Allah itu sayang banget sama kita manusia, kita diciptakan dengan amat sempurna, Allah kasih kita fisik yang ...

Mencintai Diri Seutuhnya

  لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ  Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At tin : 4) PENJELASAN AYAT/TAFSIR Dalam kajian tadabbur AQL Islamic Center dari Ustadz Bahtiar Nasir : Setelah Allah telah bersumpah dengan empat sumpah diayat sebelumnya Bersumpah atas buah tin, buah zaitun, bukit sinai, dan menyebutkan isi sumpahnya  yaitu  Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik.  Tujuan Allah bersumpah dengan 4 sumpah diciptakannya yang diagungkan yaitu   Makna Jawabul Qasam/Jawabul Sumpah ( Mukhsam 'alaih ) adalah  i nformasi yang dikuatkan dengan sumpah ,  dalam ilmu balaghah tidak semata-mata ada ilmu informasi kecuali menunjukan yaitu pentingnya informasi, banyak yang melupakan dan penguatan itu bertahap/beruntun .  Sumpah itu Penguat dan sumpah itu cukup satu tapi dalam surat ini Allah bersumpah sampai 4 kali, berart...

Menghargai Proses Penciptaan

  اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا  Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. ( QS. Al Insan : 2) RINGKASAN AYAT/TAFSIR Ringkasan Tafsir Kemenag Ayat ini menerangkan unsur-unsur penciptaan manusia, yaitu bahwa manusia diciptakan dari sperma (nuthfah) laki-laki dan ovum perempuan yang bercampur.  Perkataan amsyaj (bercampur) yang terdapat dalam ayat ini maksudnya ialah bercampurnya sperma laki-laki yang berwarna keputih-putihan dengan sel telur perempuan yang kekuning-kuningan. Campuran itulah yang menghasilkan segumpal darah ( 'alaqah ), kemudian segumpal daging ( mudgah ), lalu tulang belulang yang dibungkus dengan daging, dan seterusnya, sehingga setelah 9 bulan dalam rahim ibu lahirlah bayi yang sempurna. Allah menciptakan manusia adalah untuk mengujiny...

Mengingat Asal Usul Diri

    هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (QS. Al Insan : 1)  RINGKASAN AYAT/TAFSIR Dalam Kajian Tafsir  Ustadz Fakhruddin Abdurrahman, Lc., M.Pd. Menjelaskan : هَلْ  = kata istifham (kata tanya) terjemahannya apakah/bukankah, jika Allah yang bertanya, pasti Allah paling tau jawabannya. Ulama ahli bahasa alfaraq menjelaskan kata tanya seperti  هَلْ  ini maknanya bukan dari orang yang tak mengetahui. Maknanya ada dua yaitu pertama tahrir yaitu penegasan. Kedua , sebuah pengingkaran. الْاِنْسَانِ  maksudnya al insan ini, apakah alif lam di ayat ini untuk membuat kalimat ini mencakup manusia. Jika yang dimaksud nabi adam yaitu makluk terakhir setelah alam semesta langit dan bumi diciptakan terlebih dahulu, artinya tanpa kita pun alam semesta ini berjalan dan baik-baik saja. Seb...

Memohon PetunjukNya

    الَّذِيْ خَلَقَنِيْ فَهُوَ يَهْدِيْنِۙ (Allah) yang telah menciptakanku. Maka, Dia (pula) yang memberi petunjuk kepadaku. (QS. As Syuara : 78 PENJELASAN TAFSIR Allah adalah pencipta manusia, dengan ciptaan yang sebaik-baiknya. Dia pula yang memberi petunjuk (hidayah). Hidayah itu bermacam-macam. Ada hidayah yang disebut dengan hidayah pancaindra, hidayah akal (pikiran) , hidayah insting (kepandaian yang dibawa sejak lahir), dan hidayah agama (ad-din). Akal adalah hidayah Tuhan yang sangat berharga , sebab dengan akal manusia sanggup membedakan yang buruk dengan yang baik. Akal pula yang membedakan manusia dengan hewan. A kal saja belum merupakan jaminan bagi keselamatan manusia . Oleh sebab itu, Allah melengkapi nikmatnya dengan memberikan kepada mereka agama. Hidayah agama itu hanya Tuhan sajalah yang memberinya. Bila seseorang dikehendaki Allah memperoleh hidayah (agama), tidak seorang pun yang dapat meng-halanginya. Sebaliknya jika Allah belum menghendaki yang demikia...

Menerima Rangkulan-Nya

                     Ayat dipostingan tentang keterbatasan diri, bahwa manusia itu melampaui batas, namun diayat ini Allah memberikan nasihatnya kepada kita selaku hamba. قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًاۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”  (Q.S Azzumar : 53) KONTEK AYAT/TAFSIR Dalam Kajian Tafsir Ust. Dr. Muhammad Yahya  menjelaskan ayat ini termasuk ayat yang paling lembut , sangking sayangnya Allah kepada kita walaupun kita masih melakukan dosa. kata   قُلْ   (katakan kepada muhammad) artinya Allah tak mau ngomong langsung kepada ahli maksiat , ...

Mengakui Keterbatasan Diri

Kita mungkin sering melihat dimedia sosial akhir-akhir ini, pejabat yang mengkorupsi sampai triliunan, kadang tak habis pikir sebenernya apa yang mereka cari ya? sudah diberi kecukupan tapi masih saja kurang. Pas sekali dengan ayat dibawah ini. كَلَّآ إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لَيَطْغَىٰٓ  أَن رَّءَاهُ ٱسْتَغْنَىٰٓ    Sekali-sekali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,  apabila melihat dirinya serba cukup. (QS. Al-Alaq : 6-7) KONTEK AYAT/TAFSIR Dalam kajian tafsir Alquran yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen , Ayat diatas adalah salah satu sifat buruk manusia, " sungguh, manusia itu melampaui batas ''. Ditujukan kepada manusia, manusia disini bisa satu orang dan bisa juga seluruh manusia. Dalam pendapat ulama satu orang ini yaitu abu jahal ( karena ingin menginjak kepala nabi ketika sholat ), kalau semua manusia secara umum berarti termasuk diri kita. karena kita pnya potensi melampaui batas hanya ada orang yang bisa meminimalisir potensi itu sehin...

Menyadari Kelemahan diri

                    Setelah aku memulai perjalanan dengan minta pertolongan kepada Allah, aku baiknya untuk mengakui kelemahan diri terhadap Allah, karena kita adalah manusia yang tidak sempurna, kita memiliki banyak kelemahan salah satunya kita adalah manusia yang punya sifat tergesa-gesa, seperti ayat dibawah ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَيَدْعُ الْاِ نْسَا نُ بِا لشَّرِّ دُعَآءَهٗ بِا لْخَيْرِ ۗ وَكَا نَ الْاِ نْسَا نُ عَجُوْلًا "Dan manusia (seringkali) berdoa untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 11) KONTEK AYAT/ TAFSIR Allah Swt. menceritakan tentang sifat manusia yang tergesa-gesa dan doa yang dilakukannya dalam keadaan tertentu untuk keburukan dirinya atau anaknya atau harta bendanya. Yang dimaksud dengan keburukan ini adakalanya ingin mati, atau binasa, atau kehancuran, dan laknat serta lain sebagainya yang buruk akib...

Memulai Pencarian Jati Diri

            Bismillahirahmanirahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh  Alhamdulillah dengan izin Allah, aku ingin memulai lagi mengisi blog ini yang mungkin sudah lama sekali usang, lumayan lama sekitar 2 tahunan blog ini tak berpenghuni, orangnya lagi melalui banyak proses dalam hidupnya dan kini aku akan memulai blog ini dengan mengucapkan Bismillah بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ ( ١)  Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.   Kenapa Kita Harus Mengucapkan Bismillah? Melalui kajian tafsir yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Mustafa Umar terkait bismillah, kita harus melihat konteks dari Surat Al-fatihah ini. Surat Al Fatihah adalaha surat yang pertama dalam  Al Quran, memiliki 7 ayat, yag didalamnya ada pujian, tujuh ayat yang diulang-ulang dalam sholat, tujuannya untuk memuji Allah subhanahuwata'la.   Surat Al Fatihah turun di kota mekah, ada juga yang berpendapat diturunkan di kota madinah dan a...